Sabtu, 09 Juli 2016

Rk/m "Rita" dan Rk/m "Fang Seng"

Tentang Tomohon (2), 


Rk/m "Rita" dan Rk/m "Fang Seng" diminati pengunjung lokal. Tjioe Fong pria kelahiran Kanton China 12 Maret 1926 pertama kali tiba di Tomohon tahun 1949. Menurut cerita, ia datang di Tomohon setelah diajak oleh Lui Feng Chen (pemilik Rk/m "Fang Seng"). 

Di Tomohon bermodalkan tukang beking cepatu. Semasa masih nyong-nyong ia bekerja di tempat beking cepatu "Fang Yek" (sekarang sebagian jadi bangunan BNI' 46 Tomohon/dekat toko "Ginsa") di Kelurahan Kamasi. Tjioe Fong lalu kawin dengan seorang gadis Tomohon asal Woloan bernama Margarita Pontoh. Tjioe Fong mengenal Margaretha Pontoh karena keduanya sama-sama sebagai pekerja. Margaretha Pontoh waktu itu bekerja sebagai juru masak (koki) di Rk/m "Sedap" (kemudian menjadi Rm "Hiburan"/skrg Bank BNI'46) dekat "Fang Yek" tempat Tjioe Fong bekerja. 

Setelah kawin keduanya meneruskan usaha cepatu dan membuka usaha di lokasi sekarang milik Rm "Ekonomi" (dekat BCA) Kolongan dengan nama Toko Sepatu "Tjioe Fong" (thn 1958-1972). Kemudian mereka beralih usaha membuka rumah makan di eks Rk "Damai" (Kolongan) dengan nama Rk/m "Rita" (diambil dari nama isteri Margarita). Tjioe Fong kemudian dikenal dengan panggilan Aso Rita. Kukis Biapong dan roti bakar, kopi susu dan mie menjadi andalan jualannya. 
Tahun 1972-1982.rumah makan lalu tahun 1982-1990 toko "Rita" menjual jual alat listrik. 

Aso Rita meninggal 5 Juni 2009. Anak bungsu yang berpangkat AKBP Amelia Pontoh (Amoy) rupanya yang mewariskan usaha kedua orang tuanya. Amoy membuka restoran dgn nama "Color Full n Butik dgn nama "Moy Moy" di Jln Woloan Komplex Rumah Panggung. Sementara Rk/m "Fang Seng" yang berarti bahagia pemiliknya adalah Lui Feng Chen. 

Pria Kanton kelahiran 12/9/1920 ini pertama kali sampai di Tomohon sebelum tahun 1940 dan memulai usaha pertamanya sebagai tukang beking cepatu di lokasi dekat tukang cepatu "Gypsin" (dekat toko "Ness"/toko "Sentosa" di Kolongan. Mengenali pacarnya bermula dari Aso Lui Feng Chen menjadi langganan pembuatan/pemesanan cepatu para suster dan perawat RS "Gunung Maria". Sang pacar waktu itu bekerja di susteran Katolik Kolongan. Setelah diperkenalkan lalu 'dijodohkan' keduanya akhirnya sepakat untuk hidup bersama. Setelah kawin dengan Paulina Karundeng wanita asal Sarongsong/Tumatangtang, pada Thn 1950 memulai usaha bernama Rk/m "Fang Seng" (skrg toko/apotek "Nusantara" dan disampingnya) di Kelurahan Paslaten 1. 

Rk/m "Fang Seng" juga sempat tempat berkumpul para blantek dari Kawangkoan dan tukang bawa roda Leilem. Thn 1980, Rk/m "Fang Seng" pindah lokasi (kini menjadi tempat usaha meubel milik Roos) dan mengganti nama Rk "Jenny". Setelah itu dari rumah kopi kemudian beralih ke toko bangunan/material. Rk/m "Fang Seng" dikenal juga dengan menu utamanya biapong, soseis, roti bakar, pia dan kopi susunya disamping mie kua. 

Lui Feng Chen dikenal dengan panggilan Aso Fang Seng meninggal thn 2004 dalam usia 64 tahun. Generasi penerus usaha rumah makan dilanjutkan oleh anaknya yang kedua Adonia Lui Bun Jong alias Jong (mantan atlit Bola Volly Tomohon thn 1980-an) yang membuka rumah makan "Mentari" di Kelurahan Tumatangtang sebelumnya di Kelurahan Talete 1.


Tjioe Fong alias Aso Rita foto umur 40-an 


Lui Feng Chen alias Aso Fang Seng dan istri Paulina Karundeng dan anak-anak





Tidak ada komentar:

Posting Komentar