Jumat, 30 September 2011

Pelajaran Catur 8

Pelajaran Catur 8,
Pemperebutkan Garis Terbuka dengan Menggunakan Benteng
Sebelum kita lanjut pada materi hari ini, saya selalu mengingatkan buat anda yang ingin cepat menjiwai permainan catur ini, ulangi lagi membaca pelajaran catur 1234, dsb yang lalu, dan usahakan benar-benar paham, materi yang ini akan menjadikan anda seorang pemain catur yang “ahli strategi”, hehe…apa itu “ahli strategi”? Didalam dunia “perperangan”, seorang jendral perang yang ahli strategi akan mampu menilai kemampuan setiap individu didalam pasukannya, dan mempunyai kemampuan pula untuk menempatkan mereka pada posisi terbaiknya (hehe..banyak lagi keahliannya tu..tanya langsung aja deh ma pak jendralnya), ya…kita lanjut aja pelajaran caturnya!!


4. MEMPEREBUTKAN GARIS TERBUKA DENGAN MENGGUNAKAN BENTENG

Benteng mempunyai peranan yang khusus di dalam perkembangan pewira-perwira dan memerlukan persiapan-persiapan yang tidak begitu mudah.

Lahin halnya dengan Menteri ataupun gajah, garis diagonal tidak bisa dilakukan oleh Benteng. Disebabkan oleh hal inilah meka kesukaran-kesukaran ditemui oleh Benteng disebabkan oleh bidak-bidak yang menutupi jalannya.

Sedangkan Benteng merupakan perwira yang berharga. Oleh sebab itu haruslah dijaga jangan sampai Benteng tersebut dapat ditusuk oleh bidak ataupun dapat dibinasakan oleh perwira-perwira lain yang lebih rendah ( Gajah ataupun Kuda ).

Meskipun demikian Benteng haruslah dapat bergerak secepat mungkin serta menduduki posisi yang besar faedahnya. Seperti juga didalam pertempuran maka tentu juga diperlukan meriam. Para jendral perang haruslah secepaat mungkin mengajukan meriamnya kededan oertempuran. Dalam permainan catur para pemain adalah jenderal-jenderal perang. Jadi tentulah secepat mungkin harus segera bisa mengajukan Bentengnya kededan pertempuran.

Benteng dapat diumpamakan seorang perwira yang menakutkan. Jika perwira-perwira lain dapat berjalan tanpa menggu bidak-bidak yang lain, maka Benteng lain halnya. Dia dapat berjalan hanya dengan melalui bangkai-bangkai bidak yang telah gugur dalam medan pertempuran. Kalau bidak-bidak yang ada dimukanya telah tak ada barulah ia dapat memperlihatkan kehebatannya. Menukarkan bidak atau mengorbankan bidak tentu diperlukannya supaya Benteng dapat berjalan. Dengan tak adanya garis terbuka yaitu garis yang sudah tidak duduki lagi oleh bidak, Benteng hanyalah merupakan sebuah tonggak bisu yang tak berguna sama sekali.

Pada umumnya jarang sekali Benteng dapat bergerak dengan baik kalau beberapa bidak belum lenyap. Umpamanya : seandainya putih membuat pembukaan dengan melakukan langkah 1. e2-e4 serta kedua belah pihak melakukan rokade pendek, maka perjalanan Benteng e1-e3-g3 dan memberikan ancaman langsung kepada Raja hitam bisa dilakukan. Atau kadang-kadang Benteng dapat juga dimainkan sesudahnya a2-a4 dan Ba1-a3 dan seterusnya, hanya saja seperti apa yang telah dikatakan tadi hal yang demikian ini jarang terjadi.

Dalam melakukan pembukaan-pembukaan yang lazim apa bila dalam permainan terbuka dimana didahului dengan 1. e4 e5. Benteng meletakkan harapan pada pusat. Maksudnya yaitu : sedapat mungkin berusahalah menempatkan bidak e dan d pada baris ke 4, tempatkan Benteng pada d1 dan e1, serta jalan yang diberikan kepada Benteng dengan jalan menukar kedua bidak terebut. Sudah tentu tujuan yang demikian ini tak bisa didapatkan dengan sempurna: namun begitu ini merupakan salah satu cara untuk pembukaan. Selain itu dalam hal ini kita dapat lebih mengenal lagi dengan sifat centrum, seandainya kita bertanya kepada diri sendiri : “Sudah baikkah centrum saya seumpama nanti suatu saat yang baik saya dapat memberikan garis (lajur)yang terbuka pada Benteng saya?”.

Sewaktu kita saling berebut garis tebuka dengan lawan, untuk keperluan Benteng, haruslah kita perhatikan dengan baik antara garis terbuka dan garis setengah terbuka. Garis terbuka adalah garis yang tidak ditempati satu bidak pun, baik itu bidak sendiri atau pun bidak lawan. Sedangkan yang dimaksud dengan garis setengah terbuka adalah garis terbuka yang disana masih terdapat bidak lawan, sedangkan bidak kita sudah tidak ada lagi. Kecuali dalam keadaan tertentu saja sebuah garis dapat dikatakan garis terbuka meskipun pada garis (lajur)itu masih ditempati oleh bidak sendiri, sedangkan bidak lawan sudah lenyap.

Seringkali perebutan garis terbuka ini didahului dengan perebutan garis setengah terbuka dahulu dan seterusnya setelah melalui pertempuran yang seru barulah sampai pada garis terbuka yang sesungguhnya. Di bawah ini salah satu contoh dari perebutan tersebut.

1. e4 e5 2. Kf3 Kc6 3. Gb5

Pembukaan Spanyol adalah pembukaan yang sudah tua namun juga selalu baru. Di dalam bermacam-macam variant pembukaan Spanyol biasanya terjadi perebutan garis terbuka.

3…….d6

Kemungkinan langkah ini bukan satu-satunya langkah yang baik, namun kalau dipandang dari berbagai sudut merupakan salah satu langkah yang baik serta masuk akal. Disini bidak e hitam mendapat penjagaan bidak, kecuali kalau ada sebab-sebab yang khusus meminta penjagaan dengan cara yang lain. Langkah ini khusus dinamakan Pertahanan Steinitz dalam pembukaan Spanyol.

4. d4

Dalam hal ini dimulailah perebutan garis terbuka. Ancaman yang diberikan oleh putih mendapatkan keuntungan yang menentukan dengan 5. dxe5 dxe5 6.Gxc6+ bxc6 7. Mxd8 Rxe8 8. Kxe5

Ancaman lain yang tidak begitu hebat ialah 5. d5 namun langkah ini membawa kerugian, yaitu akan menutup centrum ( pusat ), dan ini mengakibatkan dalam waktu yang singkat putih tak bisa membuka garis d atau e, sehingga serangannya akan lambat sekali meneruskannya.

Langkah lain yang bisa dilakukan putih selain 4. d4, misalnya 4. d3, meskipun langkah ini baik, namun kurang begitu sehat, disebabkan langkah ini akan mengakibatkan lambatnya pembukaan garis yang diperlukan oleh Benteng.

4…….Gd7

Kedua ancaman dielakkan ( 5. dxe5 dan 5. d5),

5. dxe5 tidak menghasilkan apa-apa, umpamanya 5…..dxe5 6. Gxc6 Gxc6 7. Mxd8 Bxd8 8. Kxe5 Gxe4 dan kedudukan yang baik diperoleh oleh hitam, karena ia mendapatkan “pasangan gajah”.

Membuka garis yang sama harganya buat diri sendiri dan buat lawan, adalah tak berarti sama sekali.

Gerakan maju 5. d5 tidaklah merupakan suatu blunder ( salah langkah ), namun hal ini boleh dikatakan suatu siasat yang tidak sehat.

DIAGRAM 30


Kewajiban menyerang ada pada putih. Untuk melakukan ini dia memerlukan garis terbuka, dimana dengan melakukan langkah 5. d5 justru tidak bisa dicapai. Kecuali pemain yang telah berpengalaman boleh melakukan langkah ini, dengan syarat dia harus sudah memahami dengan baik strateginya yang khusus untuk mengikuti langkah ini. Sedangkan bagi yang baru belajar sebaiknya jangan menutup stelling serupa itu.

Bagi yang mempertahankan diri, siasat seperti diatas baik sekali digunakan, umpamanya hitam : baginya centrum yang tertutup adalah baik sekali akibatnya, karena dengan demikian pihak lawan yang mengadakan serangan akan terhenti karenanya. Oleh sebab itulah dalam beberapa macam pembukaan, fihak lawan memaksa putih agar menutup centrum dengan langkah d5. Namun hitam tidak saja bertujuan mempertahankan diri. Seandainya ia mendapatkan hasil dengan memaksa lawan melakukan langkah d5, dengan cepat tentulah ia akan berusaha mendapatkan garis terbuka bagi dirinya sendiri dengan langkah f5.

Untuk itu bisa dicamkan dengan betul-betul bahwa kalau kita ingin memenangkan dalam pertempuran ini gunakanlah sitiap ada kesempatan untuk memperoleh garis terbuka, dimana garis-garis ini sangat dibutuhkan sekali oleh Benteng.

5. Kc3 Kf6

Membuat rintangan terwujudnya garis terbuka yang membahayakan, sebab putih setelah 6. Gxc6 Gxc6 7. dxe5 dxe5 8. Mxd8 Bxd8 Kxe5 Gxe4 tidak menghasilkan apa-apa.

6. Gxc6 Gxc6 7. Md3

Bidak e4 dijaga dan sekarang memberikan ancaman lagi akan menang satu bidak dengan makan pada e5. Tujuan dari semua serangan pada e5 itu adalah merayu hitam sepaya melangkah exd4. Dalam stelling semacam itu banyak bedanya antara langkah puih dxe5 serta langkah hitam exd4. Langkah yang pertama ( setelah jawaban dxe5 ) memberikan kepada kedua belah pihak garis terbuka d. Bagi putih tidak mendapatkan keuntungan posisi, oleh karenanya ia hanya mempunyai maksud untuk tukar-menukar, bila mana ia akan mendapatkan keuntungan materi misalnya untung satu bidak, dan ini jarang sekali terjadi.

Namun seandainya hitam melakukan langkah exd4 sebagai akibatnya masing-masing pihak akan memperoleh satu garis setengah terbuka. Dan jika ini terjadi maka yang mendapat keuntungan yang lebih adalah putih. Coba sekarang kita perhatikan

7……..exd4

Bagi hitam keadaan ini adalah terpaksa, karena dengan demikian ia tak dapat menjaga bidak e nya yang mendapat serangan itu. Umpamanya ia dapat juga membuat langkah 7……Me7. Tetapi langkah apa ini? Ia merintangi jalannya Gajah Rajanya sendiri. Meskipun Gajah ini dapat juga berjalan setelah g6 dan Gg7, namun bagi yang sudah mahir bermain catur gerakan ini adalah berbahaya, apalagi bagi yang baru mulai belajar.

Oleh karena itu kita menghindari langkah seperti 7…..Me7 meskipun langkah ini bukanlah suatu langkah blunder yang fatal. Selainnya dari 7…..exd4, boleh juga 7…..Kd7 diselidiki lebih lanjut. Dengan langkah ini keuntungan bagi hitam selain menjaga bidak e nya saja, juga mengandung suatu pancingan posisi, yang berarti ; ia mencoba mempengaruhi putih untuk melangkah yang kelihatannya kuat, tetapi sebetulnya lemah. Yang dimaksud dengan langkah yang kuat ini ialah 8. d5. kemenangan satu perwira telah dikayalkan oleh putih, dikarenakan Gajah hitam tak mempunyai petak untuk lari. Tetapi belasan yang didapatnya adalah 8…..Kc5! dengan ancaman pada Menteri. Menteri terpaksa pergi, dan gajah yang mendapat ancaman segera kembali ke d7. pihak hitam boleh bergembira dalam hati, dikarenakan ia dapat mengelabui lawannya untuk menutup centrum. Namun hasil dari pancingan adalah kosong alias tidak menghasilkan apa-apa, sisebabkan tidaklah begitu tergesa-gesa bagi kita untuk memperkitarakan lawan tergelilncir.Dibelakang ini tentulah ada apa-apanya. Kemudian setelah kita amati dengan seksama stelling tersebut,terlihatlah pancingannya untuk selanjutnya kita balas 7….Kd7 dengan 8. Ge3! Barulah sekarang kita betul-betul menang satu perwira dengan langkah 9.d5 karena langkah antara Kc5 akan gagal pada 10. Gxc5. Seandainya hitam tidak senang melangkah 8….exd4 maka ia harus melangkah 8…..b6 ( memberikan kesempatan kepada Gajah untuk melarikan diri ) dan akibatnya sesudah 9. Mc4 Gb7 ; 10 0-0-0 ( mengancam 11. dxe5 ). Ialah : siap lebih dulu bagi putih, untuk menentukan kemenangannya. Cobalah perhatikan, demikian eratnya hubungan dahan-dahan tersebut diatas itu hubungannya dengan perebutan garis terbuka. Seumpama hitam masih bisa mempertahankan bidak e nya atau berhasil menghadapi garis setengah terbuka yang dimiliki oleh putih, maka bagi hitam pembukaan itu tidaklah begitu menakutkan.

Dikarenakan hal inilah maka penyelidikan yang teliti kita lakukan, mungkinkah terdapat suatu metode bagi hitam untuk menghindarkan diri dari pemukaran

7….e5xd4 8. Kxd4

DIAGRAM 31


Garis terbuka yang diperebutkan telah memberikan hasil sementara. Putih mempunyai garis setengah terbuka d ( diblokir oleh bidak lawan ), sedangkan garis e boleh juga kita namakan setengah terbuka, meskipun diblokir oleh bidak miliknya sendiri. Pemblokiran yang dilakukan oleh bidaknya sendiri umumnya mempunyai arti yang menurunkan atau mengurangi harga dari pada garis setengah terbuka itu. Kiranya hal ini bisa dimengerti karena dengan demikian Benteng yang terletak pada garis itu dapat menyerang bidak lawan, namun untuk menyerang bidak kepunyaanya sendiri adalah tak mungkin

Untuk ini kiranya perlu diterangkan lebih lanjut akan arti nama garis setengah tebuka dimana ini kita gunakan untuk menyebut garis yang ditempati oleh salah satu bidak-bidak kepunyaan kita sendri. Sebutan ini khusus dipergunakan untuk satu hal saja yaitu : jika menginginkan bidak itu dilenyapkan, dapat segera dilakukan.

Seperti apa yang tertera didalam diagram 31. dapatkah dalam hal ini putih menukarkan bidak e-nya? Tentu saja dapat. Suatu ketika nanti garis e putih dapat dibuka sama sekali dengan cara melangkahkan bidak e-nya maju kemuka untuk ditukarkan dengan bidak d hitam

Garis e hitam adalah setengah terbuka, namun dengan garis d tidak demikianlah halnya. Sepintas lalu memang hitam mendapatkan sesempatan untuk membuka garis d tersebut dengan membuat langkah d5. Namun akibat dari ini adalah ruang gerak diperoleh putih lebih besar dari pada yang diperoleh oleh hitam. Dengan mudah putih bisa merintangi langkah d5, sedangkan gerak maju putih sendiri dalam centrum ( e4-e5 ) tidaklah mendapat banyak rintangan. Dalam beberapa hal ia bisa membuat persiapan e5 dengan f4, sedangkan bagi hitam persiapan d5 dengan c6 untuk sementara waktu akan membuat lemah pengawasan bidak d hitam serta dengan kemungkinan akan hilangnya bidak itu pula.

Kesemua pertimbangan-pertimbangan seperti yang telah disebutkan diatas bisa lebih terasa didalam praktek. Keuntungan bagi putih sudahlah jelas.

Juga dalam hal ini kita bisa mengenal lebih dalam lagi arti daripada setengah centrum yaitu istilah yang telah kita kenal dimuka. Kemungkinan untuk memperebutkan garis terbuka sangatlah berhubungan erat dengan situasi ataupun keadaan pada centrum ( pusat ). Centrum yang baik adalah merupakan senjata yang dapat digunakan untuk mempengaruhi jalannya permainan. Pemain centrumnya baik akan mempunyai inisiatip serta kesempatan untuk melakukan penyerangan dan kalau ia mempunyai pengetahuan tentang metode serta pikiran-pikiran yang orisinil, kemungkinan untuk menang dalam pertanding besar sekali. Seperti kerap kali terjadi didalam praktek, dari pihak yang melakukan penyerang senantiasa mempunyai harapan yang lebih luas ataupun lebih baik.

Yang penting juga janganlah melebih-lebihkan keuntungan pada pihak putih didalam diagram tersebut. Inisiatip tidaklah sama artinya dengan penyerangan, serta penyerangan belumlah berarti suatu keuntungan.

Cobalah kita amati untuk seterusnya dari partai ini ( mulai dari diagram tersebut diatas )

8…..Ge7

Sepasang gajah yang diusahakan tetap dimiliki dengan 8….Gd7 hanya berarti menghilangkan tempo serta oleh karena itu memberikan rasa kuatir saja.

Kalau kita hanya mempunyai lapangan yang sempit untuk bergerak, sebaiknya kita berhati-hati untuk melakukan langkah-langkah yang mengakibatkan kehilangan tempo. Apalagi dalam hal ini hitam tidak ada kesempatan untuk menghindarkan salah satu Gajahnya dari pertukaran, umpamanya: 8….Gd7 9. Gg5 Ge7 10. 0-0 0-0-0 11. Bhe1 dan hitam tidak ada langkah yang lebih baik selain 11….h6, diikuti oleh 12. Gh4 Kh7 dan bermaksud menukar Gajah supaya memperoleh lapangan yang luas

9. Kxc6 bxc6

Lihat sekarang hitam mempunyai garis setengah terbuka b, dimana ini memberikan kemungkinan yang besar manfaatnya, asal saja ia mempunyai perwira-perwira untuk melakukan gerakan pada garis itu. Jalan lain yang dapat ditempuh oleh putih selainnya tersebut diatas dapat juga melakukan gerakan langkah 9. Gg5 atau 9. Kf5 adalah suatu gerakan yang baik.

10. Gg5 0-0 11. 0-0-0 Kd7 12. Gxe7 Mxe7 13. f4

Dan putih mendapatkan stelling yang bagus dan mengandung banyak sekali untuk melakukan penyerangan. Memang bagi putih bukan pekerjaan ringan untuk membuka garis-garis centrum dengan langkah e5 dan exd6, akan tetapi bagi hitam memerlukan waktku yang lama untuk merintanginya serta ancaman tersebut selalu ada. Ancaman lain dari putih adalah Ma6 dengan serangan yang ditujukan pada bidak-bidak yang lemah itu dan 14. g4 ditambah 15. h4 serta ancaman yang ditujukan pada Raja hitam.

Dengan demikian seorang annotaror ( ahli catur yang mencatat serta memberi penerangan untuk jalannya permainan catur dalam pertandingan-pertandingan yang besar ) tanpa ragu-ragu tentulah mengatakan : Kedudukan putih adalah lebih baik.

Dalam hal ini contoh-contoh yang kita berikan adalah mengenai perebutan garis terbuka yang tidak begitu dapat terlihat dalam arti kata bukan garis terbuka seluruhnya, dimana Benteng sudah dapat memperlihatkan keampuhannya, dikarenakan contoh-contoh yang demikian tadi merupakan sifat-sifat yang khusus dari pada babak pembukaan. Sedangkan hasil konkrit pada waktu pembukaan hanyalah bisa tercapai, kalau lawan tak kuat permainannya. Sedangkan disini kita mengambil contoh dari kebanyakan apa yang bisa terjadi dalam permainan dan kita lebih senang menganggap kedua permin adalah sama kuatnya, atau sama baik permainannya. Dengan cara inilah kita dapat menyelami kesukaran-kesukarn yang ada pada permainan yang sesungguhnya.

Oke sampai disini dulu uraian kita tentang “perebutan garis terbuka dengan menggunakan Benteng”, dianjurkan agar membacanya berulang-ulang hingga anda benar-benar paham. Pada postingan yang akan datang kita akan membahas ARTI GARIS TERBUKA,…Sampai Jumpa !!


SUMBER

Minggu, 25 September 2011

Baca Kepribadian Lewat Tanda Tangan

Cara Baca Kepribadian Lewat Tanda Tangan

Mari kita mencoba mengamati dan mencermati kepribadian orang-orang di sekitar kita lewat cara-cara berikut. Kepribadian seseorang bisa diteliti tidak hanya melalui garis tangan saja, tetapi juga bisa dengan menggunakan tanda tangan. Tanda tangan mampu memberikan gambaran tentang kepribadian seseorang. Bentuk melengkung, memanjang atau vertikal, hingga ukuran besar dan kecil tanda tangan memperlihatkan kepribadian individu yang berbeda-beda pula. Berikut jenis kepribadian seseorang dilihat dari bentuk tanda tangannya.

Tanda tangan terputus-putus
Individu yang memiliki tanda tangan seperti ini biasanya perjalanan hidupnya tersendat-sendat. Tidak punya rencana awal yang matang. Kalau ruwet dan melingkar-lingkar, orangnya suka mengeluh, sering memikirkan susahnya ketimbang senangnya.

Bentuk tanda tangan kecil
Bentuk ini menyiratkan orang yang memiliki banyak rahasia. Bila berperkara dengannya sulit terselesaikan. Pernik-pernik pada tanda tangan pertanda hidup si empunya dimata-matai orang. Juga bisa diibaratkan sebagai gangguan dari luar. Bisa juga orang itu suka memanipulasi diri, mengada-ada atau bohong.

Garis bawah
Kalau garisnya menempel di bawah tanda tangan, hidupnya tergantung pada orang lain. Garis bawah sebaiknya tidak menyentuh tanda tangan. Goresan pada akhir tanda tangan harus lepas. Kalau ujungnya ke bawah, di hari tua sakit-sakitan, dan makin sengsara. Apalagi kalau ujungnya membentuk kait, hidupnya akan terus dililit utang.


Tanda tangan identik dengan karakteristik teks tulisan tangan
Individu dengan tanda tangan seperti ini sudah merasa puas dengan dirinya sendiri. Tidak ingin menonjolkan diri, tulus hati, dan teguh.

Tanda tangan disertai dengan unsur tambahan berupa tanda titik
Tanda tambahan berupa titik ini biasanya muncul pada akhir tanda tangan. Hal ini menimbulkan kesan rasa waswas penulis kalau-kalau tanda tangannya dipalsukan oleh orang lain. Tanda titik bisa juga melambangkan pendirian yang stabil, rasa curiga, dan mencoba menjaga jarak.

Penempatan tanda tangan tepat di atas garis yang tersedia
Hal ini menunjukkan respek terhadap diri sendiri maupun otoritas. Bila agak di atas garis menandakan kegembiraan berkaitan dengan dokumen yang ditanda tangani itu. Di bawah garis berarti depresi. Tanda tangan beralur naik mencerminkan rasa percaya diri yang besar. Alur menurun, suasana suram.

Tanda tangan berdesakan ke sebelah kiri dari tempat yang tersedia
Tanda tangan seperti ini menunjukkan pribadi yang penuh rasa takut (pada orang lain atau kegagalan). Sebaliknya kalau cenderung ke arah kanan, berarti kurang perhatian dan ceroboh.


Arti tanda tangan dilihat dari ukurannya
Tanda tangan lebih kecil daripada teks tulisan mengungkapkan keinginan untuk menyendiri. Sebaliknya tanda tangan besar pertanda ingin menonjolkan diri atau ekstrovert. Bila hurufnya besar dan rapat, pertanda kesombongan. Sementara pendapat lain menyebutkan tanda tangan kecil, mampat dan pendek pertanda rasa rendah diri. Tanda tangan besar dan bergaris bawah menunjukkan kurang selera atau ego

Dekorasi berlebihan
Dekorasi berlebihan berbentuk garis lurus atau melengkung dengan bintang, menunjukkan orang yang merasa tak diperhatikan atau tidak memiliki keistimewaan. Kalau goresannya agresif dan seolah ingin membatalkan tanda tangan, itu pertanda frustasi dan tidak sabaran. Bahkan ada yang menghubungkannya dengan kecenderungan penyimpangan seksual atau keragu-raguan.


Dekorasi yang mengelilingi sebagian besar nama
Hal ini mencerminkan sifat menutup diri atau pembelaan diri. Tanda tangan berbentuk coret-coretan, orangnya tertutup. Lingkaran mengelilingi tanda tangan mengindikasikan depresi dan teriakan minta bantuan.

Sabtu, 24 September 2011

Pelajaran Catur 7

Pelajaran Catur 7, Menggunakan Kelemahan Bidak

Sebelum lanjut saya ingatkan sekali lagi, untuk memahami materi bersambung ini, anda “harus” memulainya dari pelajaran 1 ( maksa ni yee…),kenapa?? Sebab klo anda baca sebagian-sebagian maka manfaat yang didapat tidak seberapa dan mungkin juga anda akan ragu dibuatnya. Dan satu lagi anda harus membacanya berulang kali sampai anda benar-benar paham maksudnya…okey lanjut !!!!!


3. MENGGUNAKAN KELEMAHAN BIDAK

Pengukuran dari harga kelemahan bidak dapat dipakai beberapa ukuran. Disebabkan menurut pengalaman amat perlu menguraikan ini dengan contoh-contoh, supaya dapat lebih jelas dimengerti mengenai ukuran-ukuran tersebut, akan kita gunakan disini contoh-contohnya.

Ambillah contoh yang banyak terjadi dalam praktek mengenai bentuk-bentuk kelemahan bidak, yaitu biasanya bidak-bidak bersusun yang terletak pada lajur c, umumnya dipetak c7 dan c6. disebabkan putih mendapatkan keuntungan dengan adanya hak untuk melangkah yang pertama kali, maka dia dapat memaksa lawannya membuat bidak bersusun. Kelemahan daripada bidak bersusun ini dengan nyata dapat dirasakan seandainya bidak-bidak susun tersebut terpencil. Ini berarti bahwa ada lajur b tak terdapat bidak-bidak hitam atau juga lajur d tak ditempati bidak-bidak hitam Juga petak didepan bidak-bidak susun itu sehingga perwira putih dapat mendudukinya tanpa bisa diserang oleh bidak hitam.

Posisi yang baik sekarang dipunyai oleh putih serta dapat mengakibatkan kemenangan baginya. Sedangkan hitam sudah tak mempunyai langkah yang dapat diandalkan. Baginya terpaksa Rajanya meninggalkan pengawasanya pada bidak c6. hal ini dapat dengan mudah dibuktikan bahwa kejadian ini tak dapat dihindarkannya.

Dua belas langkah yang masing-masing berlainan dipunyai oleh pihak putih, sedangkan hitam hanyalah mempunyai delapan langkah. Hal ini disebabkan bidak susun ( tumpuk ) yang dipunyai oleh hitam, sehingga hitam mempunyai kekalahan empat langkah.

Dalam diangram 22 putih akan memperoleh kemenangan dengan cara ia melangkah lebih dulu ataupun belakangan. Contoh : 1. b4 a6 2. a4 f6 3. a5 g6 4. g4 ( untuk membuktikan bahwa bidak hitam c6 tentulah akan hilang. Sama kuatnya adalah 4. c4 h6 5. b5 axb5 6. cxb5 cxb5 7. Rxb5 serta menanglah putih, dikarenakan ia mendapatkan bidak bebas yang terjauh. Dengan cara ini terlihatlah kelemahan lain yang terdapat pada bidak susun ):4…..f5 5. gxf5 gxf5 6. f4 h6 7. h3 h5 8. h4 akhirnya hitam dipaksa berjalan dengan Rajanya dan ini berarti kekalahan baginya




DIAGRAM 22
Raja putih terletak pada petak yang paling baik. Kemenangan dengan mudah akan dicapai oleh putih

Tetapi dalam diagram 23, bagi putih tak akan mencapai kemenangan dengan mudah, dikarenakan Rajanya tak dapat datang pada petak c5 yaitu satu-satunya petak yang baik buat putih.
Seandainya putih yang bergerak, maka setelah ia datang pada petak d4segera akan berhadap-hadapan dengan raja hitam yang datang pada d6. meskipun demikian stelling ini dapat juga dimenangkan oleh putih. Agar lebih jelas untuk menerangkan langkah-langkah yang memenangkan dalam diagram 23, sebaiknya kita lihat diagram 24 dulu.




DIAGRAM 23
Kemenangan ada pada putih


DIAGRAM 24
Putih yang menang menurut partai Rubinstein

Stelling (susunan) ini terjadi dalam pertandingan antara Cohn dan Rubinstein disebuah turnamen di kota St. Petersburg pada tahun 1909. kemenangan diperoleh oleh
Rubinstein sesudah ia menggunakan gerak siasat sebagai berikut : 1. Rd2 Rf8 2. Rc3 Re7 3. Rb4 ( Jelaslah disini bahwa hitam berada dalam bahaya besar. Raja putih telah siap sedia memakan bidak a hitam ) 3…..Rd7 4 Ra5 Rc8 5. Ra6 Rb8 ( pada saat hitam telah datang untuk memberikan pertolongan pada bidaknya, namun putih memperoleh lapangan yang besar. Jelas terlihat bagaimana kuatnya tekanan ini dapat diperoleh lawan yang disebabkan adanya bidak susun ) 6. c4 ( dengan gerakan ini putih bertujuan menukarkan satu dua bidak untuk mencapai kelonggaran gerak bagi Rajanya pada garis 6, serta menarik bidak-bidak lawan untuk melangkah kedepan serta kemudian memakan bidak-bidak itu dengan menggunakan Raja dari belakang. Menghadapi hal ini hitam lumpuh sama sekali 6…..Ra8 cara ini hanya dapat untuk mempertahankan diri lebih lama. Kalau dia memajukan bidak-bidaknya malahan akan memperingan pekerjaan putih ) 7. b4 Rb8 8. a4 R.a8 9. c5 dxc5 10. dxc5 Rb8 11. f4 Ra8 12. g4 Rb8 13. h4 Ra8 14. f5 Rb8 15. g5 Ra8 16. h5 ( Kemudian putih akan mencapai kemenangan dengan cara sebgai berikut : 17. g6 hxg6 18. f6! Gxf6 19. h6 dan bidak bebas ini terus maju ).16….g6 ( Terpaksa. Jika 16….f6 dibalas 17. h6! dan jika 16….h6 dibalas 17. f6! ) 17. hxg6 hxg6 18. fxg6 fxg6 ( Bidak hitam g6 sekarang merupakan sasaran bagi putih pada baris 6 seperti yang diinginkannya. Guna mendekati bidak ini putih pindah haluan dengan menukar bidak pada sayap Menteri ) 19. b5 cxb5! 20. Rxb5! Rb8 21. c6 ( 21. Rc6 tak menghasilkan apa-apa )21….Rc8 ( sesudah 21….Ra8 22. Rc5 putih akan dapat memusnahkan bidak g seterusnya mendapat kemenangan ) 22. Ra6 Rb8 23. a5 ( Pada saat inilah bagi Raja hitam terkurung dipojok, mengakibatkan ia akan ketinggalan tempo untuk memberikan pertolongan pada bidak g yang mendapat serangan )23….Ra8 24. Rb5 Rb8 25. Rc5 Rc8 26. Rd5 Rd8 27. Re6 untuk seterusnya pihak putih memperoleh kemenangan. Pada waktu pertandingan yang sebenarnya dari Cohn-Rubinstein yang sesungguhnya agak berlain cara melangkahnya namun pokok pikirnya tidaklah berbeda. Sekarang bagi kita telah mengetahuinya bagaimana putih didalam diagram 24 dapat memperoleh kemenangan. Jadi untuk mendapatkan kemenangan menurut diagram 23 tidaklah begitu sukarnya. Haruslah kita tempatkan Raja pada petak dimana petak tersebut mempunyai ancaman yang serentak, pertama bertujuan untuk menguasai petak kunci c5 serta kedua guna memusnahkan bidak a. Jadi 1. Rd2 Rd7 2. Rc3 Rd6 3. Rb4 ( Ancaman kita berikan, yaitu akan memakan bidak a dengan cara melangkah 4. Ra5 dan selanjutnya. Disebabkan hal tersebut Raja hitam terpaksa harus kembali dan akhirnya 3….Rd7 4. Rc5 kita mendapatkan stelling seperti yang terlihat dalam diagram 22. 4. Ra5 tohk akhirnya menang juga, meskipun dengan cara yang agak lebih sukar seperti apa yang tertera dalam diagram 24 )



DIAGRAM 25
Putih mendapat kemenangan. Bidak-bidak tumpuk memperlihatkan suka-dukanya

Di dalam diagram 25 ini kita mendapatkan suatu contoh dari bidak-bidak bersusun yang diperoleh oleh pihak hitam yang agak berlebihan serta ini jarang sekali terjadi didalam praktek. Putih mendapat kemengan dengan langkah 1. Rc5. bagi pihak hitam tak mempunyai langkah bidak guna memberikan jawaban hingga mengakibatkan ia berada dalam tempo paksaan ( zwit-wang ).

Tiap orang dimana ia berada dalam paksaan tempo, tentulah ia tak akan bisa bergerak tanpa mengakibatkan kelemahan didalam stellingnya. Sesudah 1….Rd7 2. c4 Re6, bagi hitam dapat memakan bidak g, tetapi untuk putih akan mendapat atau mencapai promosi lebih dahulu. Jalan satu-satunya yang bisa diberikan untuk melawannya adalah gerakan seperti berikut : 1. Rc5 Rd7 2. c4 Re6 3. Rxc6 Re5. kalau pihak putih pada waktu ini melakukan gerakan yang ceroboh, maka kekalahan yang akan didapatinya, umpamanya 4.c5? Rd4! Atau 4. Rxc7? Rd4! 5. Rb7 Rxc4 6. Rxa7 Rb5 dan seterusnya.

Namun setelah 4. Rb7! Putih akan memperoleh kemenangan, disebabkan bidaknya di petak a masih ada dan sempat mendapatkan promosi.

Sekarang kita telah sampai pada stelling-stelling dimana susunan bidak-bidaknya seperti apa yang tertera dalam diagram 22 dan23 tak berubah, serta selain itu pada papan masih terdapat perwira-perwiranya. Dalam hal ini kelemahan-kelemahan tadi berkurang sekali artinya, disebabkan hanya terdapat sedikit sekali harapan untuk memperoleh hasil dengan paksaan tempo.

Untuk pihak yang lemah, memang seharusnya harus mempertahankan diri dengan mati-matian, dikarenakan kesempatan untuk mencapai remis tentulah ada.


DIAGRAM 26
Barisan bidak hitam yang lemah merupakan kerugian yang nyata. Bagi putih kedudukannya baik sekali.

Yang terlihat dalam diagram 26 ini, kedudukan pihak putih sangat baik sekali serta setelah 1. 0-0-0 atau 1. Rd2 serta diikuti Rc3 lama kelamaan tertulah akan memperolah kemenangan. Namun akan berlebihanlah kiranya kalau di dalam hal ini kemenangan putih akan mendapatkan bermacam-macam kesempatan guna memusnahkan bidak-bidak lawan yang berada dalam kelemahan itu, namun bagi pihak hitampun tertulah tidak akan tinggal diam saja menerima serangan itu. Baginya akan lebih mendapatkan keuntungan, dengan cara mengadakan serangan balasan aktif. Meskipun hasilnya dari serangan ini tidaklah begitru besar, namun ada juga kesempatannya serta tak boleh diabaikan begitu saja.

Contoh dalam diagram 27 ini memperlihatkan kepada kita suatu stelling dari hasil langkah-langkah : 1. e4 e5 2. Kf3 Kc6 3. d4 exd4 4. Kxd4 d6 5. Kc3 Kf6 6. Ge2 Ge7 7. 0-0 0-0 8. Gf4 Be8 9. Kxc6 bxc6 10. e5 dxe5 11. Gxe5.
Pihak hitam tidak begitu memperlihatkan bidak-bidaknya yang terletak pada lajur c dimana bidak ini bertumpuk serta terpencil. Bagi putih yang bermain dengan tepat serta cermat akan dapat memperoleh keuntungan yang besar. Hanya saja untuk melakukan hal yang demikian ini dia harus berjuang dengan sekuat tenaga disebabkan pihak hitam yang merasa mempunyai kelemahan ini telah dapat menguasai kunci d5 yang tak boleh diabaikan begitu saja. Sedangkan hitam akan meneruskan permainannya dengan 11….Kd5, dan 12. Gf3 tentulah dibalas dengan 12….Ge6. stelling menjadi sangat kuat serta kedudukan perwira-perwiranya mengkin lebih baik daripada yang dipunyai oleh putih. Kudanya yang berada di petak d5 lama kelamaan tetulah dapat juga diserang oleh bidak c putih. Hanya untuk melakukan hal ini diperlukan persiapan yang sangat teliti dan selama persiapan itu belum bisa diselesaikan beraneka peristiwa bisa terjadi.



DIAGRAM 27
Sebahagian dari kelemahan bidak hitam dapat diimbangi dengan tekanan yang diberikan pada d5, yaitu suatu petak pusat yang penting artinya. Meskipun demikian kedudukan putih tetap lebih baik dari hitam

Dalam diagram 26 keuntungan pihak putih sudah jelas, tetapi dalam diagram 27 ini tidaklah demikian. Dalam hal diagram 27 ini pihak lawan cukup mempunyai peimbangan. Sedangkan yang lebih besar lagi adalah seperti apa yang tertera dalam diagram 28. posisi yang demikian ini terjadi dalam variant dari permainnan dua kuda yang terkenal. 1. e4 e5 2. Kf3 Kc6 3. Gc4 Kf6 4. Kc3 Kxe4 5. Kxe4 d5 6. Gd3 dxe4 7. Gxe4 Gd6 8. d4 exd4 9. Gxc6 bxc6 10. Mxd4. hitam mempunyai Pasangan Gajah, dimana ini memberikan imbangan pada kelemahan bidak. Setelah 10….0-0 11. 0-0 c5 dengan diikuti oleh ….Gb7 hitam telah memberikan beberapa ancaman yang cukup berbahaya.



DIAGRAM 28
Kelemahan bidak yang diimbangi seluruhnya oleh Pasangan gajah. Kedua belah pihak mempunyai harapan yang sama besarnya.

Untuk menyelidiki stelling serupa itu merupakan pelajaran yang tersendiri. Disini kita cukupkan sekian saja dan dapat kita tetapkan bahwa kedua belah pihak mempunyai harapan yang sama.

Sedikit tambahan keterangan mengenai Pasangan Gajah. Pihak hitam mempunyai dua buah Gajah sedangkan pihak putih mempunyai Kuda dan Gajah dan ini bagi hitam merupakan suatu keuntungan. Mengenai keuntungan ini banyak persoalannya, namun demikian tak mungkinlah kiranya untuk diuraikan dalam waktu sekarang ini. Cukuplah kiranya kami ketengahkan disini bahwa : Keuntungan yang maksimal mungkin dapat dicapai oleh Pasangan Gajah dalam stelling terbuka, serta untuk seterusnya Raja mempunyai tugas yang penting baik itu dalam babak akhir maupun dalam hal penyerangan.

Dalam diagram 28 adalah lebih besar, atau boleh dikatakan cukup besar, dan mengakibatkan hitam yang mempunyai harapan baik disebabkan karena kompensasi atau perimbangan untuk kelemahan bidak.


DIAGRAM 29
Hitam melangkah. Disebabkan oleh persiapan yang lebih matang maka ia mempungai imbangan yang lebih dari cukup untuk kelemahan bidaknya. Keadaan yang demikian adalah jauh lebih baik.

Dalam diagram 29. stelling yang demikian ini akan dapat terjadi sesudah terjadi langkah-langkah yang berikut. 1. e4 e5 2. Kf3 Kc6 3. d4 exd4 4. Kxd4 Kf6 5. Kc3 Gb4 6. Kxc6 bxc6 7. Gd3 d5 8. Gd2 ( Akibat dan penafsiran yang keliru dari keadaan, tanpa berpikir lebih panjang lagi putih melakukan usaha memperlemah barisan bidak hitam, daripada menyelesaikan persiapan dengan 8. exd5 kemudian diikuti degan 0-0. seandainya hitam pada langkah ini memberikan jawaban dengan jalan Gxc3 akan terjadilah peristiwa seperti apa yang tertera dalam diagram 28. Pasangan Gajah mengimbangi kelemahan bidak ) 8…Gxc3 9. Gxc3 dxe4 10. Gxf6 Mxf6 11. Gxe4 Ga6 12. Mf3 Mxf3 13. Gxf3. Dengan demikian terjadilah stelling seperti dalam diagram 29.
Andaikan sekarang hitam menolong bidak c nya yang baru mendapat serangan, bagi putih akan melakukan langkah 14. 0-0-0 dan akan menemukan keuntungan yang jelas. Namun hitam mempunyai langkah yang lebih baik. Ia melangkah 13…0-0-0 namun sekarang tiba-tiba ternyata siasat yang hanya untung-untungan ini adalah jelek sekali telah dilakukan oleh pihak putih. Sedangkan hitam sudah mempersiapkan serangan lebih lanjut dengan memberikan ancaman 14….Bhe8+ guna memperoleh kemenangan.

Bahagian yang penting yaitu pihak putih tak bisa melakukan rokade, baik itu disayap yang satu ataupun di sayap yang lain. Sedangkan putih hanya tinggal mempunyai satu langkah pertolongan yaitu : 14. Gxc6 malahan langkah inipun tak bisa menolongnya 14…..Bd6 15. Ga4 ( terpaksa ) 16…..Bhd8 dengan ancaman 17…Be6 mat.

Contoh yang belakangan ini sangat penting artinya untuk permainan didalam praktek karena arti siap lebih dahulu umumnya tak begitu diperhatikan oleh pemain yang tak terlatih.

Kelemahan bidak akan segera terlihat demikian pula Pasangan Gajah, namun siap lebih dulu boleh dikatakan tak terlihat, tak begitu nyata serta biasanya lawan baru menyadarinya akan artinya jika sudah terlambat.

Sekarang kita sudah dapat membedakan tiga jenis kompensasi ( imbangan, penggantian rugi ) untuk kelemahan didalam barisan bidak yaitu : petak pusat yang kuat, Pasangan Gajah dan Siap lebih dahulu.

Jadi sebelum kita melakukan sebuah rencana untuk membuat lemah dari barisan bidak lawan, sebelumnya perhitungkanlah terlebih dahulu bahwa kelemahan lawan yang diinginkan tersebut tak menimbulkan kempensasi yang berlebihan. Jika hanya dengan mempelajari dalil dan hukum saja orang tak bisa mencapai tujuannya. Demikian juga hanya dengan mempelajari contoh-contoh saja tak akan memadai karenanya : Hal yang penting adalah : main. Hanya dengan cara bermainlah yang paling baik. Sekali lagi : MAIN

Dah ..sampe disini dulu ya, sampai kesimutan ni tangan buat ngetiknya…h..e…h..e…h…ee….( wah ketawanya dah ngak bener tu…mungkin kecapean kali ya..)

Oke, kita akan sambung lagi nanti pada postingan pelajaran catur yang akan datang dengan topic “MEMPEREBUTKAN LAJUR TERBUKA DENGAN BENTENG”..bye!



SUMBER

Jumat, 23 September 2011

Pelajaran Catur 6

Pelajaran Catur 6, Kelemahan Bidak (2)



Kita lanjutkan kembali pelajaran catur tentang kelemahan bidak, tentu anda masih ingat pelajaran yang lalu khan !...klo udah lupa ulangi lagi ya…kenapa?? …sebab setiap materi yang diposting di blog belajar catur ini terus berlanjut sampai selesai,,,so ..bila anda membacanya ngak dari awal …mungkin anda akan sulit memahami materinya..

Jadi saya anjurkan supaya anda mulai dari pelajaran 1, 2, 3, 4 dan seterusnya…Oke kita lanjut !!

DIAGRAM 14
Bidak bebas yang terjauh letaknya kepunyaan putih

Marilah kita perhatikan diagram 14 ini. Dalam hal ini putih mempunyai keuntungan yang sudah jelas. Hal ini disebabkan karena putih dengan segera akan dapat mempunyai bidak bebas yang terjauh. 1.b3 Re6 2.Re3 Re5 3.h4 g6 4.a3 h6 5.b4 axb4 6.axb4 g5 7.hxg5 hxg5 8. b5 Rd5 9.b6 Rc6 10.Rd4 Rxb6 11Re5 untuk seterusnya putih memakan semua bidak kepunyaan hitam yang masih tertinggal dan dengan cepat mencapai kemenangan.
Tetapi coba perhatikan seandainya dalam diagram 14 putih tidak membuat langkah 1.b3 akan tetapi 1.a3. Gerakan langkah ini adalah tak baik disebabkan hitam tentulah membalasnya dengan….a4! serta sebagai akibatnya bidak-bidak putih disayap Menteri untuk seterusnya tak berdaya lagi!

DIAGRAM 15
Contoh bidak terbelakang

Perhatikan diagram 15, kedudukan dari putih tidak menguntungkan, disebabkan kelebihan yang terletak disayap menteri menjadi tak berharga dan untuk seterusnya hitam dengan cepat mempunyai bidak bebas; 1.Re3 g5 2.Rd4 Re6 3.Rc4 f4 dan kemenangan diperoleh hitam sebab 4.Rb4 akan gagal oleh karena 4…g4 juga disertai…f3 sedang 4. h3 tak dapat menolongnya kerena…..4….h5 dan disertai…g4 demikian pula 4.Rd4 segera gagal oleh 4…Rf5
Dalam diagram 15 ini putih mempunyai kelemahan yang besar, yaitu bidak b2, dimana ini disebabkan oleh langkah hitam a4 dan membuat bidak yang terbelakang.
Adapun yang dinamakan bidak terbelakang adalah sebuah bidak yang terletak pada garis terbuka namun tak dapat berjalan maju terus, disebabkan dihalangi oleh bidak musuh digaris kanan atau kirinya.
Semakin jauh letak bidak ini dari petak promosi, semakin lemahlah kedudukan bidak terbelakang ini.
Dalam diagran 15 adalah buruk sekali stelling (susunan bidak) yang berada pada sayap Menteri Putih, misalnya jika terbelakangnya bidak b menyebabkan bidak a tak berdaya pula.
Dalam hal ini boleh dikatakan putih bertempur dengan bidak yang kurang satu.

Guna mengatasi kesulitan seperti 1.a3 seperti dalam diagram 14, sebaiknya memakai petunjuk seperti tersebut ini.
Bidak bebas dapat dicapai dengan cara memajukan bidak yang terletak pada lajur terbuka, bidak yang terletak lajur terbuka ini yang harus dimajukan lebih duluan dibanding dengan bidak yang lainnya.Jadi pada posisi ini yang dimajukan adalah bidak b2.

DIAGRAM 16
Bidak terbelakang menyebabkan bidak yang tak berharga atau menjadi tak mempunyai harga sama sekali.

Gambaran lain mengenai bidak terbelakang kita temukan di dalam diagram 16.Dalam diagram ini bidak a putih adalah bidak terbelakang, dan karena hal tersebut putih tak dapat memanfaatkan bidak itu. Setelah 1.Re3 Rc5 2.Rd3 Rd5 untuk selanjutnya berakhir dengan remis.

DIAGRAM 17
Awas lagi!

Cobalah kita amati diagram 17 dimana kita melihat suatu stelling yang lain, dimana meskipun dalam diagram ini bisa juga berakhir dengan remis tetapi bisa juga kalah kalau terjadi salah langkah yang biasanya dilakukan oleh pemain yang belum atau tidak terlatih, yaitu tanpa memikirkan akibatnya memajukan bidak begitu saja. Langkah yang baik adalah 1. Rd4 atau 1.Re4.Namun seandainya putih membuat langkah 1.a4? pastilah dia akan mengalami kekalahan karena hal ini akan menyebabkan bidaknya disayap menteri dapat diputuskan dengan langkah 1…a5!(Raja hitam akan terbuka jalannya oleh korban bidak sementara. Seandainya bidak a masih menempati pada petaka3, maka gerakan langkah dari hitam tersebut boleh dikesampingkan oleh putih). 2.bxa5 Rc5 3.Rd3 Rb4 dan kedua bidak a putih akan musnah . Setelah 2. b5 hitam akan memperoleh kemenangan, begitu juga dengan langkah 2…..Rc5 3. Rd3 Rb4 dan seterusnya.

DIAGRAM 18
Bidak-bidak bersusun (bertumpuk) yang diakibatkan oleh karena memakan kearah centrum (pusat)

DIAGRAM 19
Bidak-bidak bersusun (bertumpuk) yang diakibatkan oleh karena memakan kearah samping centrum (pusat)

Sekarang kita perhatikan diagram 18 dan 19. Dalam diagram ini kita temukan suatu jenis kelemahan bidak yang paling popular yaitu bidak bertumpuk ( doublepion ).

Stelling seperti pada kedua diagram tersebut banyak sekali kita temukan dalam praktek, umpamanya dalam pertahanan Caro-Kann ( 1. e4 c6 ) dimana diteruskan dengan 2. d4 d5 3. Kc3 dxe4 4. Kxe4 Kf6 5. Kxf6 , umpama sekarang hitam mengambil kembali dengan bidak g, akan terjadi seperti diagram 18, tetapi kalau menggunakan bidak e, akan terjadi seperti pada diagram 19. Dengan menggunakan kedua cara tersebut, kedudukan bidak-bidak hitam akan mengalami kelemahan ; persoalannya sekarang tinggal memilih dengan cara mana yang mengandung sedikit kerugian saja.

Seperti didalam diagram 18 bagi pihak hitam dapat mengalami beberapa kesukaran untuk melakukan rokade. Tetapi dalam diagram 19 adalah kebalikannya seandainya terjadi permainan pada babak akhir berbagai kesulitan akan ditemuinya untuk menghindarkan diri dari kekalahan.

Menurut diagram 18 kekelahan itu masih juga dapat dipertahankan, meskipun putih main dengan secermat-cermatnya dan akhirnya masih dapat remis juga. Sebaliknya dalam diagram 19, seandainya pemainan dari putih baik sekali, kerugian-kerugian pihak hitam makin lama akan makin jelas kelihatan. Umpama semua kekuatan para perwira dapat tertukar semua sampai pada akhirnya kedudukan bidaknya tak terjadi perubah kedudukan, akan terjadilah suatu stelling seperti yang terlihat dalam diagram 20.

DIAGRAM 20
Bidak-bidak bertumpuk yang diakibatkan oleh karena makan kesamping centrum, serta mengakibatkan kekalahan

Pada akhirnya kemenangan akan terdapat pada pihak putih, disebabkan ia dengan mudah akan mendapatkan bidak bebas disayap Menteri, sedangkan bagi pihak hitam tidak mempunyai kesempatan sama sekali untuk memainkan kelebihan bidaknya disayap Raja.

Adapun inti daripada perbedaan dalam diagram 18 dan 19 adalah : dalam diagram yang pertama cara makannya kearah centrum sedangkan dalam diagram kedua cara makannya kesamping centrum.

Ingat !!.....Janganlah sekali-kali memakan bidak kesamping centrum, kalau tidak ada sebab-sebab yang memaksa. Apalagi jika akibat dari makan ini akan terjadi atau mengakibatkan bidak bertumpuk.

Bidak bertumpuk ini akan terasa sekali kelemahannya terutama jika nanti suatu saat bidak tumpuk itu menjadi bidak bebas.

Pada umumnya bidak bertumpuk sangat kuat untuk membuat kegagalan dari permainan lawan yang mempunyai bidak bebas yang letaknya bersebelahan dengan bidak bertumpuk tersebut, namun pada umumnya dia tak mempunyai kekuatan atau lemah untuk menjadikan dirinya sendiri menjadi bidak bebas

Sudah tentu menghadapi hal ini pihak yang mengharapkan untuk mendapat bidak bebas, haruslah mempunyai bidak lebih di lapangan yang ditempati oleh bidak bertumpuk itu. Bidak bebas jarang dapat dicapai, jika bidak lebih serupa tersebut diatas tak ada. Untuk
Para pemain saya sarankan untuk berlatih seperti dibawah ini :

Berlatihlah dengan menggunakan empat buah bidak ( yang dua bidak bertumpuk ) untuk menghadapi lawan yang bermain dengan menggunakan tiga bidak pada sayap yang sama ( semua perwira disingkirkan dari papan, kecuali Raja ) serta berusahalah untuk mendapatkan satu buah bidak bebas. Latihlah permainan seperti ini dengan tekun dan anda akan memahami bahwa hanya kelemahan dan kelalaian dari lawan sajalah yang mengakibatkan tercapainya bidak bebas.

Kemudian bermainlah lagi dengan menggunakan tiga bidak bebas yang terdiri dari dua bidak biasa dan satu bidak bertumpuk. Pada akhirnya anda tak akan mencapai bidak bebas kalau permainan itu dilakukan dengan cermat. Sekarang cobalah ambil bidak berumpuk dalam diangram 20. Meskipun akibat memakan kesamping centrum tidaklah merugikan, karena kedua belah pihak mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperoleh bidak bebas

Didalam diagram 19, 20 dan 21 tersebut mempunyai satu ciri yang sama : yaitu lajur terbuka e membagi barisan-barisan bidak tersebut menjadi dua kelompok.

DIAGRAM 21
Bidak bertumpuk, tak berbahaya meskipun akibat dari pada makan kesamping centrum

Dalam contoh diagram 21 kelompok-kelompok bidak yang berhadapan adalah sama kuatnya yaitu : empat lawan empat, tiga lawan tiga sedangkan dalam diagram lainnya kelompok bidak yang lebih berhadapan dengan kelompok bidak yang kurang . putih masih mempunyai 4 lawan 3 disayap Menteri, hitam mempunyai 4 lawan 3 disayap Raja

Akhir permainan dari diagram 21 adalah remis. Sedangkan dalam diagram 19 dan 20 sebaiknya : suatu saat nanti dimana masing-masing pihak berusaha untuk mencapai bidak bebas, ternyatalah pihak yang mempunyai bidak sehat ini akan berhasil mendapatkan bidak bebas. Tetapi dari pihak hitam yang bidaknya terganggu tak akan mendapatkan bidak bebas disebabkan bidaknya yang bertumpuk itu.

Cobalah sekarang kita mainkan latihan dalam diagram 20.>> 1. Re2 Re7 2. Re3 Re6 3. c4 f5 4. f4 f6 5. g3 g6 6. h4 ( putih tidak akan memakan bidak di g5, sebab bidak bertumpuk dari hitam akan hilang ) 6…..h6 7. h5 ( pihak putih tentulah berusaha agar hitam tidak bisa lagi bergerak disayap Raja )7….g4 ( sayap Raja tertutup sekarang ) 8. d5!. Karena sekarang bidak lebih hitam disayap Raja tidak mempunyai harga lagi, untuk sementara waktu putih dapat mengorbankan bidak. Tujuannya ialah supaya mendaptkan bidak bebas yang jauh 8….d5 9. c5 ( inti dari gerakan putih diatas. Timbullah sekarang ancaman dari Rd4 dan disusul a4, b4, b5 dan seterusnya ) 9….Rd7 10. Rd4 Rc6 11. a4 ( menghalangi 11…Rb5. Pada saat inilah bagi putih untuk mendapatkan kemenangan, disebabakan lawannya tak dapat lagi melangkah tanpa membuat kelemahan bagi dirinya ) 11…..a5 ( atau 11…..a6 12.b4 dan seterusnya ). 12. b3 dan menanglah putih, karena kalau Raja hitam begerak akan mendaptkan jawaban 13. Rxd5 dan 12…..b6 akan diakhiri dengan 13. cxb6 Rxb6 14. Rxd5.

Aduh….capek ! klo gitu kita akhiri sampai disini dulu ya.., nanti kita akan teruskan masalah kelemahan bidak ini dengan judul “Menggunakan Kelemahan Bidak”…
Sampai ketemu lagi pada blog belajar catur yang akan datang ..bye!